Banyumas (27/3) – Pemerintah Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, menyatakan tidak memberikan izin penggunaan Lapangan Akrab sebagai lokasi pelaksanaan Shalat Idulfitri oleh warga Muhammadiyah setempat. Keputusan ini tertuang dalam berita acara yang beredar di media sosial.
Dalam surat dengan nomor 003/025/III/2025, yang merupakan jawaban atas permohonan PCM Baturraden nomor 006/IV.0/B/2025, pemerintah desa menjelaskan dua alasan utama. Pertama, masjid-masjid di Desa Rempoah dinilai masih mampu menampung jamaah yang akan melaksanakan shalat Idulfitri. Kedua, keputusan tersebut bertujuan untuk menjaga kondusivitas wilayah. Berita acara ini ditandatangani oleh Kepala Desa Rempoah, Ketua BPD Rempoah, perangkat desa, serta perwakilan 11 takmir masjid di desa tersebut pada 27 Maret 2025.
Menanggapi keputusan ini, Ketua PCM Baturraden, Arif El Hakim, menyampaikan bahwa semua warga negara memiliki hak yang sama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya, sebagaimana dijamin oleh undang-undang. Ia juga menekankan bahwa lapangan desa merupakan fasilitas milik negara yang seharusnya dapat digunakan oleh semua warga tanpa diskriminasi.
PCM Baturraden baru tahun ini berencana menyelenggarakan Shalat Idulfitri di lapangan desa sendiri. Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan di wilayah lain seperti Purwokerto Utara, Purwokerto Barat, dan Alun-alun Purwokerto. Jika pelaksanaan di Baturraden dapat terlaksana, maka ini akan menjadi momen bersejarah bagi PCM Baturraden, sebagaimana disampaikan oleh Nur Khasbi, Sekretaris PCM Baturraden.
Sebagai alternatif, setelah berdiskusi dengan Camat Baturraden, warga Muhammadiyah diberikan izin untuk menggelar Shalat Idulfitri di halaman Kantor Kecamatan Baturraden, yang lokasinya berseberangan dengan Lapangan Akrab Desa Rempoah. Shalat Idulfitri ini akan diimami oleh Ustaz Arif El Hakim, sementara Prof. Dr. Ir. KH. Totok Agung, Ph.D, yang juga merupakan dosen Universitas Jenderal Sudirman serta penasehat PCM Baturraden, akan bertindak sebagai khatib.
Kegiatan Shalat Idulfitri oleh warga Muhammadiyah merupakan bagian dari tradisi keagamaan yang telah berlangsung sejak lama, sejalan dengan berbagai kegiatan sosial seperti pentasyarufan Lazismu yang bekerja sama dengan warga setempat. Muhammadiyah sendiri telah hadir di Baturraden sejak tahun 2012 dan semakin berkembang sejak 2019 dengan berdirinya masjid sendiri. Diperkirakan, Shalat Idulfitri tahun ini akan diikuti oleh sekitar 250 jamaah dan simpatisan Muhammadiyah se-Baturraden.
Pelaksanaan Shalat Idulfitri di lapangan merupakan sunnah Nabi yang telah dijalankan oleh Muhammadiyah sejak organisasi ini berdiri pada tahun 1912.(knw)