Minggu, Januari 26, 2025
BerandaArtikelSeri Profetika puasa: Eye's Leader

Seri Profetika puasa: Eye’s Leader

Satu hikmah Profetika puasa dalam leadership adalah seorang pemimpin harus mampu memanajemen matanya dengan baik. Bagaimana menjaga mata agar tidak melihat yang maksiat, melihat segala kebaikan dan peka terhadap segala kebutuhan keumatan. 

Hal ini nampak dari syariat menahan mata dalam puasa, karena puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi yang sangat penting menahan mata dan memanfaatkan mata dalam kebaikan. 

Mata seorang pemimpin hendaknya berfungsi seperti ketika puasa, mata untuk melihat kebaikan,  mata begadang dalam ibadah dan berjuang  serta mata yang peka dengan segala kebutuhan umat. 

Yang pertama, Mata yang selalu melihat kebaikan (see goodness) 

Seorang pemimpin harus memiliki karakter selalu melihat kebaikan. Matanya dia hindarkan dari melihat segala kemaksiatan, karena mata adalah anak panah iblis manusia. Dia hindarkan dari melihat tontonan syahwat, melihat sia-sia, melihat hal-hal yang membuka peluang kemaksiatan dirinya. Karena semua bisa berawal dari mata. 

Seorang pemimpin sangat mudah terjebak dengan mata, karena berbagai tawaran akan selalu hadir, wanita yang tertarik dengannya, tawaran harta kepadanya, bahkan tawaran hiburan yang membuat mata tertipu. Inilah puasa mata seorang pemimpin yang begitu luar biasa. 

Yang kedua, Mata yang begadang untuk ibadah dan berjuang

Rasulullah SAW bersabda: Dua Mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka adalah mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang berjaga dalam perang sabilillah.”

Hadits ini adalah mata level dua bagi mereka yang menjadi pemimpin, bagaimana mereka adalah pemimpin yang rela begadang untuk bagaimana beribadah lebih dibandingkan dengan umatnya. Nabi muhammad SAW memanfaatkan malamnya, untuk beribadah sehingga sedikit tidur, bahkan para nabi melakukan hal ini. 

Menjaga mata di malam hari adalah tradisi orang-orang hebat, sehingga dalam taklim muta’allim dikatakan siapa yang ingin sukses maka harus selalu begadang malam sehingga para ulama selalu memanfaatkan untuk sholat, tilawah dan menulis kitab. 

Bukan hanya itu mata mereka begadang untuk berjuang, karena mereka tidak tidur untuk inspeksi malam, sebagaimana Umar bin Khattab ra, tanpa ada yang melihat, tetapi dia melihat bagaimana kondisi umat. 

Yang ketiga, Mata yang peka dengan kebutuhan umat (sensitive to the need) 

Inilah eye’s leader, seorang pemimpin harus peka dengan segala kebutuhan umat, dia harus memahami segala kekurangan masyarakat, baik sandang, pangan, papan, jalan, bahkan pasangan. 

Nabi Muhammad SAW sangat peka dengan hal ini, bagaimana nabi selalu memberikan pakaian kepada sahabat yang tak mampu, bahkan membelikan pakaian pengantin bagi Julaibib ketika tak mampu membelikan untuk calon istrinya. 

Nabi Muhammad SAW juga peka dengan pangan umatnya, sampai dia rela lapar karena umatnya, bahkan selalu menjadikan kafarah kesalahan adalah memberi makan kepada fakir miskin. Karena masalah makan adalah masalah paling krusial. 

Mata pemimpin juga harus peka dengan papan masyarakat, siapa yang belum punya rumah, maka mereka harus berfikir untuk memenuhinya, dengan berbagai cara dan kebijakan dirinya. Seperti Nabi muhammad SAW membuatkan rumah bagi ahli suffah di Madinah. 

Mata pemimpin juga harus peka dengan jalan, bagaimana seorang pemimpin merasakan sulitnya jalan rusak, menghambat waktu, bahkan bisa mengorbankan nyawa, dan banyak hal disebabkan oleh jalan yang rusak. Sehingga umar berkata jika ada unta jatuh dijalan berlubang, maka dia bertanggung jawab di akhirat. 

Bahkan seorang pemimpin harus peka dengan para pemuda pemudi yang belum menikah, karena itu bisa membawa kepada kemaksiatan, maka hendaknya ikut mendampingi dalam menyiapkan pasangan yang baik bagi mereka. Sebagaimana nabi menjodohkan sahabat dengan sohabiah. 

Yang sangat penting adalah bagaimana pemimpin peka pendidikan anak dan masyarakat. Jangan sampai ada buta huruf, buta angka, buta ibadah dan buta keterampilan hidup. Serta hendaknya peka kesehatan masyarakat, karena ini adalah mata pemimpin sejati. 

Hal ini diajarkan nabi, karena mata nabi sangat memahami seperti apa umatnya. Bahkan sahabat sedih nabi tahu, sahabat bahagia nabi tahu, karena dia memiliki mata pemimpin (eye’s leader). 

Insan profetik adalah insan yang menjadikan matanya berpuasa, menjaga dari kemaksiatan, memanfaatkan untuk beribadah dan berjuang walau harus bergadang, dan juga mata yang penuh kepekaan terhadap kebutuhan keumatan dan manusia. Bukan mata yang hanya mendatangkan syahwat pribadinya baik wanita, harta maupun permata.

Spirit romadhon 4#
MSF

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini