METRO-Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung menggelar sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Dihadiri oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, PWM Lampung bersama Majelis Tarjih selaku penyelenggara, Ketua dan Sekretaris PDM se-Lampung, serta Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Lampung. Acara berlangsung di Aula Pondok Pesantren Muhammadiyah At Tanwir Metro, Sabtu,19/7/2025.
Acara dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Prof. Dr. Sudarman, MA. Dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya KHGT sebagai sistem kalender alternatif berbasis hisab hakiki wujudul hilal yang ilmiah, konsisten, dan dapat menjadi tonggak pemersatu umat Islam di dunia.
“KHGT ini merupakan kontribusi nyata bagi peradaban Islam global. Sosialisasi ini menjadi bagian dari upaya kolektif kita dalam mewujudkan kalender Hijriah yang satu, ilmiah, dan bisa digunakan umat Islam secara global,” ujarnya.
Ketua PWM Lampung menambahkan, bahwa Muhammadiyah tidak hanya bergerak di bidang amal usaha dan pendidikan, tapi juga terus mendorong ijtihad keilmuan seperti KHGT ini. “KHGT bukan sekadar hisab, tapi pandangan ilmiah yang kokoh dan terbuka untuk dikaji,” tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Lampung, Dr. Bairussalim, mengatakan bahwa Majelis Tarjih dan Tajdid PWM Lampung, tentunya akan melaksanakan apa yang menjadi putusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. ”Kedepan akan kami sosialisasikan kepada warga, kader, dan simpatisan muhamadiyah, tentang KGHT ini, intinya Sami’na Wa’ato’na,” ungkapnya.
Sosialisasi ini juga menghadirkan narasumber nasional dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Susiknan Azhari, MA., yang memaparkan secara rinci urgensi KHGT, dasar hisab hakiki wujudul hilal, serta strategi dakwah ilmiah dalam menyosialisasikannya ke berbagai lapisan masyarakat.
Dalam sesi diskusi, peserta antusias menyampaikan pandangan dan kesiapan masing-masing wilayah untuk memperkuat sinergi implementasi KHGT, baik dalam penetapan awal bulan hijriah, kalender pendidikan, maupun agenda keagamaan Muhammadiyah secara umum. (GusWir)

