Senin, Maret 24, 2025
BerandaArtikelHilman Hadikusuma (1927-2006)

Hilman Hadikusuma (1927-2006)

Sebagian generasi muda Lampung saat ini mungkin mengenal nama ini, tapi sebagian lagi tentu masih asing. Bagi yang mengenal namanya, biasanya adalah para mahasiswa jurusan hukum. Ya, sebab Hilman Hadikusuma adalah seorang Profesor dengan bidang keahlian Hukum Adat di Universitas Lampung. Namanya masyhur hingga keluar wilayah Lampung. Keahliannya mendapatkan pengakuan tegas dari rekan-rekan sejawatnya seperti Selo Soemadjan (Sosiolog Universitas Indonesia) dan M. Koesnoe (Antropolog Hukum Universitas Airlangga). Saat itu, dari mahasiswa sarjana hingga doktoral yang akan mendalami Hukum Adat, niscaya akan direkomendasikan untuk berguru kepada Hilman Hadikusuma.

Namun mungkin belum banyak yang tahu juga, bahwa Hilman Hadikusuma adalah kader Muhammadiyah yang militan. Ia adalah salah satu tokoh penting saat Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PMW) Lampung berdiri untuk pertama kalinya tahun 1966. Sampai dengan beberapa periode berikutnya, Hilman Hadikusuma aktif berkhidmat di Muhammadiyah sebagai bagian dari anggota Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PMW) Lampung.

Selain kesibukannya sebagai cendekiawan di kampus, Hilman Hadikusuma juga aktif berkegiatan lain dan banyak memiliki pengalaman. Diantaranya pengalaman di militer saat perjuangan Masa Bersiap tahun 1945-1950, dan pengalaman sebagai Wakil Rakyat di parlemen 1962-1971. Bidang kepakarannya dalam hal Hukum Adat, menjadikan Hilman Hadikusuma juga tekun mendalami perihal Budaya serta Sejarah. Sebagai putra asli Lampung, ia sangat tekun riset dan mendalami budaya Lampung secara ilmiah sebagai bagian dari disiplin ilmu budaya bukan hanya sebagai tradisi dan ritus semata.

Hilman Hadikusuma juga merupakan sejarawan putra daerah pertama yang tekun menuliskan Sejarah Lampung, khususnya pada periode kolonial. Penguasaan bahasa Belanda yang sangat baik, menjadikan tulisan-tulisannya sangat kaya informasi mengenai Lampung lampau. Ia selalu terlibat dalam berbagai penelitian inventarisasi sejarah daerah Lampung sejak dekade 1970 hingga 1990an. Baik yang dilakukan oleh pemerintah, lembaga, maupun riset mandiri sebagai penulis langsung maupun kontributor, advisor, atau bahkan narasumber.

Beberapa judul buku seperti: Sejarah Daerah Lampung, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Daerah Lampung, Adat Istiadat Daerah Lampung, adalah beberapa buku sejarah induk yang sampai dengan saat ini masih digunakan secara mudah untuk memahami Lampung lampau. Meski kini karya-karya sejarahnya mulai dianggap perlu dimutakhirkan kembali, sebab perkembangan sumber sejarah Lampung yang kini semakin banyak. Namun terlepas dari itu, tulisan-tulisan sejarahnya telah berhasil menjadi peletak dasar penulisan Sejarah Lampung modern yang kini perlu dilanjutkan oleh generasi muda Lampung sebagai penerusnya. Tak terkecuali kader-kader muda Muhammadiyah yang perlu melanjutkan estafet perjuangannya, meneladani sosoknya sebagai Cendekiawan, Budayawan, dan juga Sejarawan.

Penulis: Kian Amboro (Dosen Sejarah, Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini