METRO-Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro gelar dialog kebangsaan, dengan tema “Membangun Negara Demokrasi dalam Perspektif Hak Asasi Manusia”. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 26 Juni 2024, ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi kader-kader Muhammadiyah khususnya dan lapisan simpatisan Muhammadiyah Kota Metro.
Acara digelar di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Metro. Hadir dalam acara tersebut Pramono Ubaid Tanthowi, dari Komnas HAM sebagai pemateri, Pleno PDM Kota Metro yang membidangi, ortom tingkat daerah, Majelis Lembaga PDM Metro dan juga ranting Muhammadiyah.
Ketua LHKP PDM Kota Metro, Suwarno, menyampaikan pentingnya kami mengadakan dialog kebangsaan ini yang kemudian mengambil tema “membangun negara demokrasi dalam perspektif hak asasi manusia”.
“Ini sebuah agenda yang sangat penting, karena kita membicarakan demokrasi yang kemudian dikaitkan dengan hak asasi manusia, kebetulan pemateri yang kami hadirkan pernah menjabat sebagai Anggota KPU RI, semoga kita semua dapat mengambil ilmu yang nantinya disampaikan oleh narasumber,” tutur Ketua LHKP.
Agus Sujarwanta, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Metro dalam hal ini berterima kasih yang sebesar-besarnya dapat menyelenggarakan dialog kebangsaan yang hal ini di persiapkan dengan cepat oleh panitia LHKP.
“Pada hari ini kita akan mendialogkan kebangsaan dan dikaitkan dengan dengan demokrasi dan hak asasi tentunya ini akan menarik sekali,” ucap pleno PDM Kota Metro.
Ia menambahkan, dinamika yang terjadi itu luar biasa, kalau konsep kebangsaan cenderung pelan pelan dalam perubahan.
“Tapi dinamika berbangsa dan bernegara kaitanya dengan demokrasi pemerintahan, mudah-mudahan nanti banyak wawasan yang mencerdaskan kita semua,” pungkasnya.
Dalam acara dialog tersebut pramono ubaid menyampaikan, bahwa demokrasi itu sebuah proses dinamika, hasil dari tarik menarik kontestasi antara kekuatan kekuatan demokrasi dengan anti demokrasi dan itu akan terus berlangsung seperti itu.
“Oleh karena itu kalau teman-teman ingin tetap berkiprah dalam arena politik ya harus tetap jalan,” ungkapnya.
Lebih jauh ia menjelaskan, kalau mau masuk dunia politik itu orientasinya harus memperbaiki, meningkatkan, atau restorasi, sejauh kemampuan dapat dilakukan.
“Maka yang dijadikan rujukan itu ya nilai-nilai profetik, jangan sampai kita masuk politik kemudian mengikuti arus,” pungkasnya.
dialog Kebangsaaan juga dihadiri oleh Penyelenggara Tingkat Provinsi, Kabupaten Kota (Metro,Tanggamus, Tubaba, Lampung Tengah, Lampung Timur, Tulang Bawang, Lampung Utara), Akademisi Universitas Lampung. (Irfan)