METRO – Dunia pendidikan di Indonesia terus mengalami perkembangan, salah satunya adalah kurikulum pendidikan. Dalam satu dekade yang lalu, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2006, kurikulum 2013 dan pada tahun 2021 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai mengkampanyekan Kurikulum Merdeka untuk diterapkan di sekolah-sekolah rangka pemulihan pembelajaran. Tercatat pada tahun pelajaran 2021/2022 hampir 2500 sekolah telah mengimplmentasikan Kurikulum Merdeka sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru. Kurikulum ini diterapkan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA & SMALB dan SMK kelas X. Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Keputusan Meteri Agama Republik Indonesia Nomor 347 tahun 2022 menetapkan Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah dan diberlakukan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2022/2023.
MA Muhammadiyah Metro yang bernaung di Kementerian Agama, pada Senin (3/7/23) mengadakan rapat dewan guru bersama Kepala Pelaksana Harian (PLH), Hendri Suryadi. Adapun salah satu agenda yang dibahas adalah kesiapan madrasah menerapkan kurikulum merdeka secara mandiri untuk tahun pelajaran 2023/2024 di kelas X, dan kelas XI-XII tetap menggunakan Kurikulum 2013.
Turut hadir juga pada rapat pertemuan tersebut, Bapak Hamim dari Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Metro Pusat. Beliau juga sempat memaparkan tentang alasan kenapa harus ditunjuk PLH, beberapa saran tentang persiapan Kurikulum Merdeka, dan penjaringan Bakal Calon Kepala Madrasah sesuai surat undangan kepala madrasah. Rapat pertemuan tersebut diakhiri dengan terpilihnya lima besar bakal calon kepala madrasah yang nantinya akan diusulkan ke Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Metro untuk mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan (Fit and Proper Test) dan dipilih tiga besar untuk mengikuti tahapan Fit and Proper Test lagi di Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Lampung di Bandar Lampung.
