METRO-Silaturahmi dan Pelepasan Siswa Angkatan ke-51 SD Muhammadiyah Metro Pusat yang digelar pada Sabtu, 14 Juni 2025 di Halaman Kampus 2. Sebanyak 231 siswa kelas VI secara resmi dilepas dalam seremoni yang dihadiri oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Metro Pusat, Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Metro Pusat, komite sekolah, seluruh dewan guru, serta para wali murid.
Kepala SD Muhammadiyah Metro Pusat, Ihwan, S.Ag., M.Pd., dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur atas tuntasnya pendidikan para siswa selama enam tahun. Ia menyebut momen ini sebagai peristiwa bersejarah, terutama karena siswa angkatan ini mengawali perjalanan sekolahnya di tengah pandemi COVID-19.
“Mereka masuk sebagai siswa kelas 1 saat dunia dilanda pandemi. Dari belajar di rumah, guru berkeliling mengajar ke rumah siswa, hingga akhirnya hari ini mereka berdiri sebagai lulusan yang membanggakan,” ungkap Ihwan.
Tak hanya menandai akhir jenjang pendidikan dasar, acara ini juga menjadi ajang refleksi dan apresiasi. Ihwan memaparkan sederet prestasi sekolah, mulai dari akreditasi A, predikat sekolah ramah anak dan Adiwiyata, hingga penghargaan sebagai Sekolah Muhammadiyah Unggul Utama tingkat nasional.
Sementara itu, sambutan dari PCM Metro Pusat yang diwakili oleh Drs. M. Jaeni, M.PFis., menyampaikan tiga pesan penting untuk para alumni: pertama, agar anak-anak tetap ditanamkan di lingkungan yang baik untuk membentuk karakter tangguh; kedua, mengasah kecerdasan intelektual yang dibalut akhlakul karimah; dan ketiga, terus memperkuat keimanan dan ilmu agama.
“Mereka bukan beban, tapi investasi. Pendidikan adalah upaya menanam benih, bukan sekadar transaksi jasa,” tegas Jaeni. Ia juga mengapresiasi kerja keras sekolah dan komite, serta keberhasilan SD Muhammadiyah Metro Pusat meraih Juara Umum dalam PORSENI tingkat kota.
Momen mengharukan datang dari Bekti Satriadi, M.Pd., perwakilan wali murid, yang menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada para guru. “Dulu anak kami masih cengeng, sekarang sudah mandiri. Dulu ngaji terbata, sekarang sudah khatam Juz ‘Amma. Semua itu berkat bimbingan guru,” ucapnya dengan mata berkaca.
Bekti juga berpesan kepada sesama orang tua agar tidak ragu memilih sekolah yang membina iman dan akhlak anak, meski bukan yang termurah. “Sekolah unggul itu bukan hanya soal gratis atau mahal, tapi bagaimana ia membentuk kepribadian dan spiritual anak kita,” tandasnya.
Acara diawali dengan tampilan seni dan bela diri dari siswa berbagai kelas, seperti Tari Ratoh Jaroe, vokal grup, serta atraksi Tapak Suci. Puncak acara diisi dengan Tari Junjungan Buay Puun Bu Rohmah, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu kebangsaan, penayangan video kilas balik, serta pembacaan pesan dan kesan dari guru dan siswa.
Meski digelar di bawah tenda sederhana, acara berlangsung khidmat dan penuh makna. “Bukan megahnya tempat, tapi makna kebersamaan dan keberkahan yang utama,” tutup kepala sekolah. (ims)