Sabtu, Juli 19, 2025
BerandaAUMKepala SMA Muhammadiyah 2 Metro Serahkan Kembali Mahasiswa UIN Metro, Program Asistensi...

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Metro Serahkan Kembali Mahasiswa UIN Metro, Program Asistensi Mengajar

METRO-SMA Muhammadiyah 2 Metro menggelar acara serah terima kembali mahasiswa program Asistensi Mengajar kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Metro. Kegiatan ini berlangsung di Aula SMA Muhammadiyah 2 Metro pada Jumat, 13 Juni 2025.

Acara pelepasan dihadiri oleh Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah, guru pamong, dosen pembimbing lapangan (DPL), serta empat mahasiswa dari jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah menyelesaikan kegiatan asistensi di sekolah tersebut.

Dalam sambutannya, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Metro, Desia Setianingsih, S.Pd., menyampaikan bahwa para mahasiswa selama menjalani asistensi telah belajar tentang kedisiplinan, terutama dalam hal ketepatan waktu. “Disiplin adalah modal awal untuk bekerja di instansi manapun,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa di sekolah para mahasiswa tidak hanya belajar mengajar, tetapi juga mempelajari ilmu pengelolaan administrasi sekolah serta cara berkomunikasi secara efektif dengan guru pamong, staf, dan kepala sekolah. “Tidak kalah penting adalah memiliki sikap (attitude) yang baik, karena itu akan dibawa ke mana pun berada,” imbuhnya.

Terkait kegiatan yang dijalani mahasiswa selama program asistensi, Desia menjelaskan bahwa mereka tidak hanya praktik mengajar, tetapi juga turut membersamai siswa dalam kegiatan Tahfiz pagi, outing class, serta berbagai aktivitas lainnya. “Alhamdulillah, adik-adik mahasiswa selama di Muha berperilaku sangat baik, sopan santun, dan berpakaian rapi,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Muhammad Ali, M.Pd., menyampaikan harapannya agar para mahasiswa membawa pulang banyak pengalaman dan ilmu dari SMA Muhammadiyah 2 Metro. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan dan interaksi yang berkualitas dengan guru.

“Jadilah guru yang tidak hanya datang mengajar dan pulang, tetapi juga memiliki sumbangsih ide dan gagasan untuk memajukan sekolah atau instansi tempat bekerja,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kualitas dan empati dalam diri mahasiswa. “Lebih baik mahasiswa sedikit tetapi berkualitas, daripada banyak namun tidak memberikan dampak positif,” tandasnya. (d)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini