Jumat, Mei 23, 2025
BerandaBeritaWali Kota Metro Apresiasi Kegiatan Lazismu: Olah Sampah Jadi Usaha produktif

Wali Kota Metro Apresiasi Kegiatan Lazismu: Olah Sampah Jadi Usaha produktif

METRO-Dalam rangka mendukung penanganan sampah di Kota Metro, Lazismu menyelenggarakan pelatihan pengelolaan sampah organik yang diikuti oleh 65 peserta dari seluruh kelurahan. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Wali Kota Metro.

Dengan mengusung semangat perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan secara berkelanjutan, Wali Kota Metro dalam sambutannya menyampaikan bahwa mayoritas sampah yang dihasilkan di Kota Metro merupakan sampah organik.

“Namun kondisi ini justru bisa menjadi peluang besar bagi masyarakat untuk mengelolanya menjadi kompos, pupuk organik, bahkan menjadi usaha produktif berbasis komunitas. Karena itu, pelatihan ini menjadi langkah penting—tidak hanya untuk menambah wawasan, tapi juga untuk menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wali Kota Bambang Iman Santoso menekankan pentingnya keberlanjutan program ini. Ia berharap pelatihan ini tidak berhenti pada seremoni semata, melainkan benar-benar diterapkan oleh masyarakat agar persoalan sampah bisa berubah menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan.

Sementara itu, Ketua Lazismu Kota Metro, Bekti Satriadi, menjelaskan bahwa partisipasi Lazismu dalam kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen lembaga dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah melalui program lingkungan hidup. Salah satu program unggulan mereka adalah Sedekah Sampah, yang hasilnya digunakan untuk pembelian kitab suci, perlengkapan ibadah, serta mendukung berbagai kegiatan keagamaan.

“Komunitas Hijau ini merupakan wadah inklusif yang terbuka bagi siapa pun yang peduli terhadap lingkungan, tanpa memandang latar belakang. Lazismu ikut sejak awal karena kami yakin, kebaikan bisa dimulai dari sampah yang dikelola secara benar,” jelasnya.

Dengan mengangkat tema “Lazismu Green Impact: Komposkan Sampah, Hijaukan Bumi, Bantu Sesama”, pelatihan ini diharapkan mampu mengurangi jumlah sampah di Kota Metro sekaligus memberi nilai tambah secara ekonomi bagi warga.

Bekti menambahkan, pelatihan akan berlangsung selama tiga bulan dan dibimbing oleh tim dari Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Metro di bawah arahan Dr. Agus Sutanto, M.Si. Pada tahap pertama, peserta akan fokus pada pembuatan kompos, pupuk cair, dan nikoenzim. Setelah itu, mereka akan mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari di lingkungan tempat tinggal masing-masing.

Memasuki bulan kedua, pelatihan dilanjutkan dengan materi budidaya tanaman menggunakan hasil dari pengolahan sampah organik tersebut, sehingga manfaat pelatihan ini dapat dirasakan secara berkelanjutan.

Ketua pelaksana tersebut menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar program biasa, melainkan sebuah gerakan kolektif yang mengedepankan nilai-nilai sosial dan ekologis. Ia juga mengajak seluruh unsur Muhammadiyah, komunitas, serta masyarakat umum untuk mendukung dan terlibat aktif dalam gerakan ini.

“Mari kita jadikan pengelolaan sampah sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan amal kebaikan bersama. Semoga pelatihan ini menjadi tonggak perubahan menuju lingkungan yang lebih sehat dan kehidupan masyarakat yang lebih mandiri,” tutup Bekti. (ims)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini