METRO-Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Metro menyelenggarakan Kajian Rutin Syawwal sekaligus Halal bihalal 1446 H, dengan mengangkat tema “Meningkatkan Silaturharokah dalam Sinergi dan Kolaborasi Dakwah Persyarikatan”, bertempat di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Metro, Ahad (13/04/2025).
Acara ini menghadirkan Ustaz Dr. Samson Fajar, M.Ag., selaku penceramah. Beliau merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Metro, yang juga Ketua PCM Hadimulyo. Hadir Pleno PDM Kota Metro, Unsur Pembantu Pimpinan, Pleno PCM se-Kota Metro, pimpinan ranting, kepala amal usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Kota Metro, serta ortom tingkat daerah.
Dalam ceramahnya, Ustaz Samson Fajar mengulas makna silaturharokah sebagai bentuk penguatan hubungan gerakan dakwah berbasis hati yang tulus dan sistem yang terhubung. “Silaturharokah berasal dari kata wasilah (menghubungkan) dan harakah (gerakan). Maka silaturharokah adalah hubungan yang menggerakkan. Gerakan tidak akan optimal jika tidak ada koneksi ruhiyah antar anggota persyarikatan,” jelasnya.
Beliau juga menekankan pentingnya hubungan struktural dan sistemik dalam manajemen organisasi Muhammadiyah. Tanpa adanya sistem yang terhubung, gerakan dakwah akan terhambat. “Seperti tubuh manusia yang hanya bisa bergerak karena adanya jaringan syaraf, demikian pula organisasi akan berjalan baik jika hubungan antar lini struktural terjalin dengan harmonis,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ustaz Samson menyampaikan bahwa dakwah harus dibangun di atas tiga pilar gerakan: aksi, pemberdayaan (empowering), dan transformasi. Ia juga menyoroti pentingnya kaderisasi yang terstruktur agar keberlangsungan gerakan dakwah terus berjalan lintas generasi. “Seperti Rasulullah yang mempersiapkan Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali sebagai penerusnya, pimpinan Muhammadiyah juga harus memikirkan siapa yang akan meneruskan langkah perjuangan ini,” ungkapnya.
Di akhir ceramah, Ustaz Samson mengajak seluruh elemen persyarikatan untuk memperkuat kolaborasi antar lembaga dan amal usaha. Ia memberikan contoh sinergi konkret antara Lazismu dan PKU, atau usaha ranting yang saling mengisi potensi. “Kolaborasi ini akan menjadi kekuatan besar dalam memperluas jangkauan dakwah dan memperkokoh eksistensi Muhammadiyah di tengah masyarakat,” pungkasnya. (ims)