Jumat, April 18, 2025
BerandaArtikelSeri profetika Puasa: Kesehatan Kognitif Dan Puasa

Seri profetika Puasa: Kesehatan Kognitif Dan Puasa

Kesehatan kognitif adalah kemampuan otak untuk berfikir dengan baik dan benar, konsentrasi, logic, rasional, bahkan bijak dalam mengambil keputusan. Fungsi kognitif adalah daya ingat, konsetrasi, komunikasi dan memutuskan. Orang yang sehat secara kognitif cenderung lebih rasional, bijak, tenang dan jauh dari segala kesalahan dalam berfikir.

Puasa menjadi salah satu sarana membangun kesehatan kognitif seseorang, karena dalam puasa akan memberikan banyak manfaat pada kesehatan otak. Puasa meningkatkan neuroplastisitas dan fungsi otak, karena puasa merangsang pertumbuhan protein otak, yang berfungsi dalam konsentrasi dan daya ingat.

Proses autofagi dalam puasa juga sangat membantu membersihkan otak, sehingga mencegah dari penyakit degeneratif, dan penuaan otak. Ini menyebabkan ketahanan otak meningkat dan jauh dari segala stress.

Secara psikologis orang yang puasa akan banyak melakukan refleksi diri, membaca al Quran, bahkan banyak melakukan amal sholih, sehingga melatih elastisitas kebaikan dalam otak kognitif manusia. Sehingga dirinya akan lebih baik, objektif dan rasional dalam membangun pikiran pikiran dalam hidupnya.

Puasa akan mencegah manusia dari distorsi kognitif, ketika dirinya hanya memandang dunia penuh negatif, irasional dan jauh dari nilai kebenaran dan objektivitas. Karena puasa dilatih untuk jujur dalam kesunyian, untuk memiliki empati dalam kehidupan, sehingga semua yang dia putuskan adalah hasil kejernihan hati dan kepekaan realitas.

Amaliah ramadhan terutama al Quran, mengasah kognitif manusia untuk selalu berpedoman pada kebenaran, bukan pada nafsu dirinya. Apapun posisi dab status dirinya, dia menjadikn al Quran sebagai pendoman hidupnya.

Puasa melatih manusia untuk mampu membaca dengan jernih ssgala apa ada dalam fikiran, apakah dari nafsu atau dari kognitif sehatnya. Karena puasa menekan segala agresivitas nafsu untuk memberikan ruang bagi kecerdasan akal dan kelembutan hati manusia.

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini