Lampung Timur— Islamic Center Abdul Azis Hunaizal Allatifah Yusufi, yang berdiri di atas lahan seluas 2 hektar, resmi diresmikan pada 24 Agustus 2024. Fasilitas yang diresmikan mencakup Masjid, dua unit gedung kelas dan satu unit koperasi. Acara ini dihadiri Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah Lampung Timur, unsur pemerintah dan pewakif, serta warga Muhammadiyah.
Dimyati, Direktur Pondok Pesantren Abu Dzar Al-Ghifari sekaligus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Timur, menyampaikan bahwa pesantren ini diharapkan dapat menjadi pusat rujukan di Lampung Timur dan Provinsi Lampung secara luas. “Kedepan, kami ingin menjadikan daerah ini sebagai kota santri. Dengan adanya teknologi yang dapat memengaruhi kepribadian anak, solusi terbaik adalah melalui pendidikan di pesantren. Semoga kehadiran pesantren ini membawa berkah bagi lingkungan sekitar,” tuturnya.
Rizki Reynaldi, perwakilan keluarga Aburizal Bakrie yang merupakan pewakaf tanah untuk pembangunan ini, menyampaikan bahwa keluarga mereka berkomitmen untuk mendukung kegiatan pendidikan.
“Keluarga kami selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap pendidikan, sesuai dengan filosofi keluarga Bakrie yaitu keindonesiaan, kemanfaatan, dan kebersamaan. Kami berharap wakaf ini dapat digunakan sebaik-baiknya untuk mencetak generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa,” jelas Rizki.
Ansharul Adhim, dari Yayasan Bina Muwahidin, yang juga turut berkontribusi dalam pembangunan Islamic center, menambahkan bahwa keberkahan akan datang jika penerimanya mensyukuri apa yang mereka terima. “Semakin besar kesyukuran kita kepada Allah SWT, semakin besar pula nikmat yang akan diberikan oleh-Nya. Kami berharap apa yang kami berikan ini dapat dimanfaatkan dan dimakmurkan dengan baik,” ujarnya.
Farida Nurma, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kadis PPKB), menyatakan harapannya agar Islamic Center Abdul Azis Hunaizal Allatifah Yusufi dapat menjadi contoh bagi tempat lain dalam membina para santri dan menyebarkan syiar Islam. Ia juga mengajak seluruh pengurus untuk menjadikan momen ini sebagai upaya untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyyah di Lampung Timur.
Prof. Dr. Sudarman, MA., Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, menyebutkan pentingnya keberadaan pesantren sebagai tumpuan di masa depan. “Dengan pendampingan yang tulus, pesantren akan mampu melahirkan kader-kader yang hebat. Yakinlah, jika aset diberikan kepada Muhammadiyah dan Aisyiyah, maka akan dijaga dengan sebaik-baiknya. Mari kita bersama-sama berjuang mencerdaskan bangsa melalui kolaborasi berbagai elemen,” tegasnya.
Peresmian ini menjadi langkah penting dalam memperkuat pendidikan berbasis agama di Lampung Timur terkhusus di pondok pesantren Abu Dzar Al-Ghifari, dengan harapan dapat mencetak generasi yang berakhlak mulia dan mampu berkontribusi bagi bangsa dan negara. (Ad)
