METRO-Menyongsong awal tahun Pelajaran 2024/2025 SD Muhammadiyah Metro Pusat menyelenggarakan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka. Mengusung tema “Peningkatan Layanan Berbasis Potensi, Minat, dan Bakat Peserta Didik,”
Acara pembukaan pada Senin, 24 Juni 2024, di Aula lantai III Kampus 2, yang dihadiri oleh wakil ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Metro, Suindriyati, M.Pd. Workshop akan berlangsung selama lima hari, dari Senin sampai Jumat, 24 -28 Juni 2024, yang diikuti oleh 100 guru dan karyawan sekolah.
Dalam sambutannya kepala SD Muhammadiyah Metro Pusat, Ihwan, S.Ag., M.Pd. menjelaskan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi para pendidik.
“Workshop sebagai momentum menuju kemajuan, kehadiran kita harapannya lebih dapat dirasakan oleh Masyarakat,” terangnya.
Ia menambahkan di akhir sesi workshop akan di umumkan 21 guru dan karyawan yang akan memperoleh penghargaan dengan berbagai kriteria.
“Insyallah tahun ini satu orang pegawai akan mendapatkan hadiah Istimewa berupa umroh gratis,” lanjutnya.
Kepala sekolah juga mengajak meningkatkan kualitas. Selama lebih sekolah Muhammadiyah lebih mengutamakan kuantitas, sekarang kita lebih pada kualitas.
“Tahun ini SD Muhammadiyah Metro Pusat menekankan pada aspek potensi, minat dan bakat siswa. Untuk kelas 4-6 pembagian kelas akan kita bagi berdasarkan pemetaan minat, bakat potensi. Ada kelas bilingual, kelas tahfiz, kelas seni dan kelas olahraga.” Pungkasnya.
Sementara itu, Suindriyati, M.Pd., dalam sambutanya yang sekaligus membuka acara, menyampaikan SD Muhammadiyah bukan karena gedungnya saja yang bagus dan hebat.
“Pasti ada ada sesuatu yang baik, dan bermanfaat yang dirasakan Masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan testimoninya, yang pernah menjadi wali murid, dengan menceritakan tiga putrinya yang pernah mengenyam Pendidikan di SD Muhammadiyah Metro Pusat.
“Dari hasil didikan di SD Muhammadiyah Metro Pusat, anak-anak saya suka mengikuti kegiatan lomba-lomba dan ada yang suka berjualan,” lanjutnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh tenaga pendidik, hendaknya sekolah harus selalu melakukan inovasi, tidak hanya berhenti pada kurikulum Merdeka.
“Jika kurikulum Merdeka masih dirasakan merasa kurang menjawab tantangan perkembangan, silahkan di kembangkan lagi,” pungkasnya.
Workshop selama lima hari akan menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten, baik dari internal sekolah maupun dari luar. Direncanakan akan menghadirkan diantaranya kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Kota Metro, dan psikolog yang menjadi mitra sekolah. (ims)