Jumat, Februari 7, 2025
BerandaArtikelAlat Pelindung Diri Jamaah Haji

Alat Pelindung Diri Jamaah Haji

Mukhtar Hadi

Wakil Ketua PDM Kota Metro

 

 Musim haji tahun 2024 bertepatan dengan fenomena gelombang panas yang melanda beberapa negara termasuk Arab Saudi. Badan Meteorologi dan Geofisika Arab Saudi menyampaikan bahwa mulai 1 Juni 2024 Gelombang panas akan menyapu Arab Saudi dimana suhu ekstrimnya bisa mencapai 50 derajat Celcius.

Para Jamaah haji diimbau untuk bersiap  dengan pencegahan diri dari cuaca ekstrim ini. Sejak jauh-jauh hari sebenarnya panitia haji Indonesia mengingatkan jamaah haji agar melengkapi diri dengan Alat Pelindung Diri (APD) ketika berada di kota Mekah karena cuaca di Arab Saudi memang lebih panas dibandingkan dengan cuaca di Indonesia.

Ketika jamaah haji diberangkatkan dan awal masuk kota Mekah, suhunya sudah mencapai rata-rata 43 derajat Celcius. Bandingkan dengan suhu di Indonesia yang rata-rata hanya mencapai 33 sampai 34 derajat Celcius. Itupun kita sudah merasa sangat panas. Perbedaan suhu yang cukup besar ini dikhawatirkan akan memberikan dampak kesehatan bagi jamaah haji. Apalagi nantinya kalau suhu benar-benar mencapai 50 derajat.

Suhu di Arab Saudi yang tinggi itu memiliki tingkat kelembaban yang rendah. Panas terik tetapi membuat orang tidak berkeringat. Sangat jarang orang mengeluarkan keringat meskipun di tengah suhu yang  panas tersebut. Kadang-kadang ini membuat jamaah haji menjadi lalai akan dampak suhu ekstrim itu bagi kesehatan dirinya.

Sejak di wisma haji Embarkasi jamaah haji sebenarnya sudah dibekali satu kantong bekal kesehatan. Di dalamnya ada oralit untuk pencegahan dehidrasi, plaster luka, krim untuk relaksasi otot, botol semprot air yang digunakan nanti ketika di Mekah untuk muka, dan satu kotak masker. Tapi namanya orang Indonesia semua alat kesehatan itu jarang dimanfaatkan. Hanya beberapa orang saja yang disiplin menggunakannya.

Tidak lupa pula diingatkan secara terus menerus oleh tim kesehatan agar ketika berada di luar ruangan jamaah harus menggunakan masker, alat semprot muka yang bisa diisi air zamzam, menggunakan kacamata hitam untuk mencegah kerja berat mata, serta menggunakan krim kulit di bibir. Krim kulit dan bibir untuk mencegah kulit menjadi kering dan bibir pecah-pecah. Jangan lupa banyak minum air meskipun tidak merasa haus. Lagi-lagi jamaah sangat sering tidak disiplin mengikuti himbauan dari tim medis panitia haji.

Akibat tidak disiplin menggunakan alat pelindung diri beberapa jamaah sudah mulai merasakan dampaknya. Ada yang terkena mimisan yaitu keluar darah dari hidungnya karena ada pembuluh darah di hidung yang pecah. Beberapa jamaah sudah mulai terkena gatal-gatal di kulit. Jamaah yang lainnya melaporkan kulit kaki dan tangannya mulai pecah-pecah, pun pula bibir mulai pecah-pecah dan ada rasa perih. Yang sudah mulai umum adalah hampir sebagian besar jamaah sudah mulai terserang penyakit batuk, sehingga kalau shalat jamaah diikuti dengan parade batuk.

 

Ibadah haji  membutuhkan fisik yang kuat dan prima. Sementara puncak ibadah haji yaitu wukuf di Arofah, dan rangkaian ibadah bermalam di Muzdalifah dan Mina serta melempar jumroh masih kurang lebih setengah bulan lagi. Semua jamaah harus tetap menjaga kesehatannya dengan supaya bisa melaksanakan rukun-rukun haji dengan baik  dan tertib. Caranya adalah disiplin dalam menggunakan Alat Perlindungan Diri. (MH.1/05/24)

BERITA LAINNYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini