METRO-Suasana Idul Fitri 1445 H, atau bulan Syawal masih terasa salam suasana Silaturahmi dan Halal Bihalal keluarga besar MA Muhammadiyah Metro. Dengan mengambil sebuah tema “Sucikan Hati dan Fitrah kan Diri dengan Silaturahim”. Acara berlangsung pada Sabtu, 20 April 2024, di Aula MA Muhammadiyah Metro
Sebagai momentum awal kegiatan belajar mengajar (KBM) di MA Muhammadiyah Metro dan juga Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah, yang diikuti oleh seluruh dewan guru dan Asatidz serta siswa dan siswi kelas X, XI dan XII.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan NonFormal PCM Metro Pusat, Bapak Busro, S.Ag. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa penting membangun kebersamaan dan kekompakan dalam membangun Amal Usaha Muhammadiyah.
Beliau juga berpesan bahwa setiap permasalahan sekecil apa pun yang ada harus dihadapi dan dicarikan sebuah solusi terbaik.
“Seorang pemimpin dalam hal ini adalah Kepala Madrasah, harus selalu menjunjung tinggi demokrasi, yang arti selalu memberikan kebebasan setiap guru dan karyawan untuk menyampaikan ide dan gagasan, serta mampu memilih dan memilah setiap ide dan gagasan yang baik untuk kemajuan MA Muhammadiyah Metro yang dituangkan dalam sebuah keputusan untuk dibuat sebuah program dalam rangka memajukan MA Muhammadiyah Metro,” pesannya.
Ia menambahkan,di awal masuk setelah libur Idul Fitri ini tentu silaturahmi dan halal bihalal adalah sebuah kegiatan yang bagus, selain untuk silaturahmi saling memaafkan.
“Momen silaturahmi juga bisa dijadikan untuk selalu menjaga diri dan memperbaiki, akan kekurangan. Serta menghimpun kekuatan untuk sama-sama memajukan MA Muhammadiyah Metro serta Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah,” pungkasnya.
Sebelumnya Budiyanto, kepala MA Muhammadiyah Metro dalam kata sambutannya, mengajak kepada segenap guru dan karyawan MA Muhammadiyah Metro serta Asatidz Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah, untuk menjadi momentum silaturahmi ini sebagai ajang saling memaafkan dan memulai dengan semangat baru dalam membangun dan membesarkan Amal Usaha Muhammadiyah ini.
“Saling bahu-membahu dan bekerja sama. Selalu menjaga kekompakan bukan perpecahan,” harapnya.
Bertindak sebagai narasumber dalam dalam acara tersebut, Ustadz Burhan Isro’i, M.Pd.I. Beliau menyampaikan tentang makna yang terkandung didalam Al Qur’an diantaranya adalah surat An Nahl: 92. Ayat ini menggambarkan bagaimana kita sebagai orang mukmin yang beriman kepada Allah SWT di saat bulan Ramadhan banyak mengerjakan amalan dan ibadah untuk mendapatkan keutamaannya.
“Maka pasca puasa di bulan Ramadhan ini, tentu sebaiknya selalu menjaga apa yang telah menjadi kebiasaan disaat bulan Ramadhan, dan jangan sampai merusak atau meninggalkan dan tidak melakukan amalan ibadah sebagaimana saat bulan Ramadhan.” terangnya.
Ia menggambarkan seorang yang berpuasa ibarat seekor ulat yang yang sedang berubah bentuk menjadi kepompong yang pada akhirnya akan berubah menjadi seekor kupu-kupu yang indah dan bermanfaat bagi yang lainya.
“Begitu pula seorang mukmin yang beriman, setelah menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan harus mampu menjaga diri dan hati, dengan istilah Jamu Jati Kendi (Jaga Mulut, Jaga Hati dan Kendalikan Diri). Kita harus mampu selalu menjaga lisan kita untuk selalu mengucap yang baik baik, menjaga hati dari kedengkian dan mampu mengendalikan diri dalam setiap tingkah dan laku kita,” pungkasnya.
by : Mr.Rius
