METRO-Berdirinya Universitas Muhammadiyah (UM) Metro memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan perjalanan dakwah dan keputusan penting dalam gerakan Muhammadiyah di Lampung. Hal ini disampaikan oleh H. Daud Siddiq, salah satu pelaku sejarah sekaligus mantan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Metro selama dua periode, dalam Pengajian Rutin PDM Kota Metro yang digelar di Aula Gedung Dakwah PDM Metro, Ahad (9/11/2025).
Dalam penyampaiannya, H. Daud Siddiq menuturkan bahwa cikal bakal berdirinya UM Metro merupakan hasil dari putusan Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah pertama di Lampung yang diselenggarakan di Teluk Betung. Pada forum bersejarah tersebut, Pimpinan Muhammadiyah Daerah (PMD) Lampung Tengah diberi amanah untuk mendirikan universitas Muhammadiyah pertama di wilayah Lampung.
“Salah satu putusan Musywil pertama di Lampung di Teluk Betung ialah agar Pimpinan Muhammadiyah Daerah Lampung Tengah diamanahi untuk mendirikan Universitas Muhammadiyah Metro. Oleh karena itu, UM Metro yang ada sekarang ini bukan atas dasar keputusan daerah, tetapi atas dasar keputusan Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Lampung pertama di Teluk Betung,” jelas H. Daud Siddiq.

Ia menambahkan, keputusan tersebut menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan Muhammadiyah di Lampung. Putusan Musywil pertama itu juga menjadi dasar dalam perjalanan menuju Musywil Muhammadiyah Lampung ke-13, setelah Lampung resmi bergabung dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
“Sejak saat itu, Lampung Tengah secara resmi mendapatkan mandat untuk mewujudkan berdirinya Universitas Muhammadiyah Metro,” ungkapnya.
Lebih lanjut, H. Daud Siddiq menjelaskan bahwa peresmian Universitas Muhammadiyah Metro dilakukan bertepatan dengan Milad Muhammadiyah pada 18 November 1966, yang menandai berdirinya lembaga pendidikan tinggi Muhammadiyah pertama di Provinsi Lampung.
“Pada periode 1965–1968, UM Metro diresmikan pada momentum Milad Muhammadiyah, tanggal 18 November 1966,” tuturnya.
Pengajian rutin yang dihadiri para pimpinan dan kader Muhammadiyah Kota Metro tersebut menjadi ajang refleksi sejarah dan penguatan semangat dakwah persyarikatan, terutama dalam bidang pendidikan yang telah menjadi salah satu pilar utama gerakan Muhammadiyah. (Guswir)

