Mukhtar Hadi
Wakil Ketua PDM Kota Metro
Salah satu gedung ikonik yang berada dekat dengan Masjidil Haram adalah Zamzam Tower. Sering juga disebut Menara Jam Mekkah (towerclock). Banyak yang berfikir bahwa itu adalah tempat air zamzam di tampung atau sumber air zamzam berada. Mungkin karena namanya zamzam. Padahal Zamzam Tower adalah sebuah gedung (Tower) bertingkat yang difungsikan sebagai hotel, pusat perbelanjaan dan museum.
Tinggi Zamzam Tower adalah 601 meter dan merupakan tower tertinggi ketiga di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai dan Shanghai Tower di Cina. Zamzam Tower dibangun pada tahun 2004 dan mulai difungsikan pada tahun 2012. Pembangunannya menghabiskan dana US$ 15 miliar. Sumber dana berasal dari wakaf Raja Abdul Aziz, Penguasa Arab Saudi. Menurut informasi, hasil dari pengelolaan hotel, mall dan semua usaha dari Zamzam Tower digunakan untuk operasional dan pemeliharaan Masjidil Haram.
Arsitektur bagian paling atas gedung zamzam tower adalah sebuah jam besar yang besarnya melebih dari jam Big Ben di London. Sementara di atasnya lagi dibuat menara tinggi dengan pucuk menara diletakkan simbol bulan sabit berlumur emas. Disamping sebagai penanda waktu harian, jam besar di Zamzam Tower digunakan juga sebagai penanda masuknya bulan Ramadhan, 1 Syawal dan penetapan Idul Adha. Ketika sirene berbunyi dari zamzam tower, maka itu pertanda hari-hari besar keagamaan yang penting itu telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Siapapun yang memasuki lokasi sekitar Masjidil Haram, maka pandangan matanya pasti akan tertuju kepada tower tinggi dengan gambar jam tersebut. Hampir dipastikan semua orang yang memasuki Masjidil haram akan mengabadikan foto dengan latar belakang zamzam tower. Sudah ribuan atau mungkin jutaan foto yang mengabadikan kemegahan dan keindahan zamzam tower.
Menariknya lagi, pada saat masuk waktu shalat maka semua aktivitas di Zamzam Tower akan dihentikan dan digunakan sebagai tempat untuk shalat jamaah. Pengunjung bisa langsung melaksanakan shalat jamaah di ruangan zam-zam tower dan bisa langsung menghadap ke kakbah yang memang tepat berada di depannya atau segera turun ke halaman Masjidil haram. Zamzam Tower masih merupakan bagian dalam kawasan Masjidil haram, sehingga shalat di zamzam tower dinilai sama dengan shalat di Masjidil haram.
Konon katanya terdapat hampir 600 toko yang berjualan di area bagian bawah zamzam tower. Apa saja ada, namun kebanyakan adalah penjual fashion, perhiasan dengan segala pernak perniknya, jam tangan berbagai merek, sajadah dan segala perlengkapan muslim, souvenir haji dan segala souvenir yang berbau Arab Saudi, dan tentu saja segala macam kuliner, terutama kuliner timur tengah. Tidak hanya kuliner timur tengah, ada juga kuliner global seperti KFC dan mac Donald. Tidak luput pula ada kuliner asia, termasuk di dalamnya sate.
Para penjual di zamzam tower cukup akrab dengan para pembeli dari Indonesia. Kebanyakan mereka secara terbatas untuk kepentingan jual beli dan tawar menawar bisa berbahasa Indonesia. Jadi untuk orang Indonesia tidak perlu khawatir soal komunikasi jika berbelanja di zamzam tower. Bukti bahwa orang Indonesia cukup dikenal di Arab Saudi bukan hanya karena jumlah jamaah hajinya yang besar, tapi juga dikenal sebagai jamaah yang suka berbelanja. (MH. 2/06/24)