PESISIR BARAT-Bertema “Bergembira menjadikan Penggerak Dakwah Persyarikatan”, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Metro selenggarakan Baitul Arqom Muhammadiyah (BAM) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kota Metro, berjumlah 31 peserta dari unsur pleno PCM.
Kegiatan berlangsung selama 3 hari, Kamis-Sabtu, 8-10 Februari 2024, di Hotel Sunset Beach labuhan Cukung, Krui. Kabupaten Pesisir Barat.
Hadir dalam acara pembukaan, prof. Dr Marzuki Noor, MS., Wakil Ketua PWM Lampung, Kustono, S.Ag., Ketua PDM Kota Metro peserta seluruh pleno, Jon Edward, M.Pd. Ketua PDM Pesiar Barat, serta peserta Baitul Arqom.
Dalam sambutannya, Kustono menyampaikan bahwa kegiatan Baitul Arqom sebagai perkaderan juga dalam rangka silaturahmi ke PDM Pesisir Barat.
“Bertemu dalam satu kesatuan yang utuh untuk berdiskusi pengembangan Muhammadiyah sesuai harapan,” terangnya.
Ia menambahkan, bawa kata “Menggembirakan” sebagai tema agar lebih cair dan dirasakan lebih menyenangkan.
“Kehadiran ke Pesibar untuk bersilaturahmi, diskusi dan ngobrol ringan. Apa yang ada pengalaman dibawa pulang,” pungkasnya.
Sementara itu, Jon Edwar, menyambut gembira kehadiran dan memperkenalkan identitas Kabupaten Pesisir Barat.
“Kabupaten Pesisir Barat, dijuluki sebagai Negeri Para Saibatin dan para ulama. Dan Pesisir Barat memiliki 210 km panjang pantai,” paparnya.
Ia berharap, Kabupaten Pesibar sebagai kabupaten baru, dapat berkembang seperti kabupaten lainnnya.
“Mohon doa dan dukungannya, agar Muhammadiyah disini dapat mengikuti perkembangan seperti di kapubaten/kota di Lampung,” pungkasnya.
Menyemangati para peserta baitul Arqom, Prof. Dr. Marzuki Noor MS., memberikan arahan dan sekaligus membuka acara.
Secara singkat ia menggambarkan bagaimana proses lahirnya rumusan kepribadian Muhammadiyah.
“Kepribadian Muhammadiyah sudah mulai dibicarakan sejak tahun 1923, kemudian tahun 1945 sudah mulai disusun. Kemudian lahirlah kepribadian Muhammadiyah tahun 1951,” paparnya
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan fungsi majelis-majelis yang melaksanakan program yang dirumuskan Muhammadiyah.
“Strategi gerakan, ada di majelis inti yaitu: majelis tarjih, majelis tabligh dan majelis kader. Kemudian pemikirannya disalurkan melalui majelis dikdasmen, ekonomi dan layanan sosial. Didukung majelis dan lembaga lain yang tidak punya amal usaha,” pungkasnya.
Dalam proses kegiatan Baitul Arqom di fasilitasi oleh Tim Fasilitator Majelis Pembinaan dan Pengembangan Sumberdaya Insani (MPKSDI) PDM Kota Metro dengan beberapa materi, antara lain: Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Format Struktur Ideologi Muhammadiyah, Revitalisasi Pendidikan dan Revitalisasi Cabang dan Ranting Muhammadiyah. (ims)