Minggu, September 8, 2024
BerandaArtikelLiku Perjalanan Pendirian Cabang Muhammadiyah Metro 1954

Liku Perjalanan Pendirian Cabang Muhammadiyah Metro 1954

Bulan September 2023 telah dibahas mengenai sejarah pendirian ranting dan cabang Muhammadiyah di Bantul, Kota Metro. Cabang dan Ranting Muhammadiyah Bantul bukan merupakan yang tertua di Metro. Tulisan ini semata untuk memberikan literasi sejarah Muhammadiyah pada tingkat lokal, pembahasan tidak lagi pada tataran siapa yang lebih dahulu berdiri? Siapa yang paling berjasa? Atau hal lainnya yang bersifat tendensius.  Melainkan memberikan gambaran dan dorongan kepada persyarikatan Muhammadiyah kota Metro untuk terus berkembangan dan mewarnai peradaban.

Tulisan ini ingin mengedukasi terkait pentingnya tata kelola administrasi sebagai legalitas formal maupun dokumen bukti eksistensi pergerakan persyarikatan Muhammadiyah di Kota Metro. Seiring waktu berjalan transpormasi kepemimipinan terus berjalan, pertanyaan sejarah sering muncul, kapan ranting atau Cabang Muhammadiyah Metro mulai berdiri? Kita sebagai generasi muda Muhammadiyah gugup dan gagap ditanya tentang itu.

Mari kita melihat kejadian 69 tahun yang lalu tentang Muhammadiyah di Kota Metro, Lampung.  Senin tanggal 15 Maret 1954, sore itu suasana telah ramai di rumah Dullah Sadjat, seorang warga Muhammadiyah. Rumah yang terletak di bedeng 15A, ramai dikunjungi oleh para anggota Muhammadiyah untuk mengadakan sebuah agenda rapat Cabang Muhammadiyah Metro. Acara rapat yang dihadiri oleh kurang lebih 70 orang itu dipimpin oleh M. Radja Alamsjah dengan beberapa agenda. Pembukaan dimulai dengan sambutan-sambutan dan ucapan terimakasih. Dilanjutkan dengan pembahasan mengenai syarat pembentukan Cabang Muhammadiyah yang telah ditentukan oleh Pimpinan Pusat.

Sore itu juga terdapat acara serah terima kepengurusan Muhammadiyah dari pengurus lama ke yang baru. Rapat ini semakin hangat setelah dibahas mengenai ketiadaan arsip terkait dengan pengesahan berdirinya Cabang muhammadiyah Metro dari Pimpinan Pusat. Padahal kegiatan Muhammadiyah telah berjalan sejak lama. Kegiatan pengajian (tabligh) tiap malam sabtu dan pengajian Aisyiyah dilaksanakan hari minggu. Pendirian kantor Muhammadiyah, pengembangan ranting, pengembangan rumah yatim piatu Budi Utama dan keikutsertaan dalam kegiatan muktamar pada tahun 1951 dan 1953.

Rapat itu juga menyepakati terkait dengan permohonan diakuinya cabang Muhammadiyah Kabupaten Lampung Tengah di Metro terhitung pada 27 Desember 1949 menyesuaikan dengan penyerahan Kedaulatan Republik Indonesia dari Belanda. Usaha untuk diakuinya cabang Muhammadiyah terus berjalan. Notulen hasil rapat telah berhasil disusun dengan beberapa keterangan terkait dengan sejarah awal mula keberadaan Muhammadiyah di Metro. Pada catatan notulen itu tertulis bahwa pertemuan atau rapat anggota Muhammadiyah telah dilakukan pada tahun 1938 dengan dihadiri oleh 62 orang. Adapun Pengurus Muhammadiyah diketuai oleh Dullah Sadjat (Penghulu Metro), ketua II Surowinoto (pedagang), panitra I dan II yakni Mohammad Asjrof (Pegawai KUA) dan Nurdin. Posisi bendahara dipercayakan kepada Mursidi, dibantu A. Manap dan Abd. Chamid. Terkait perizinan pendirian cabang awal ini sepertinya terabaikan. Kondisi Indonesia yang sedang mengalami revolusi fisik sepertinya menjadi penyebabnya atau mungkin alasan-alasan lain yang belum terungkap.

Pada 1 Juli 1954 surat permohonan Cabang Metro telah disetujui oleh Majelis Perwakilan PP Muhammadiyah Daerah Lampung yang berkedudukan di Teluk Betung. Surat keterangan bernomor 149/MPM/54 menjelaskan terkait dengan bakal Cabang Muhammadiyah Kota Metro yang belum memiliki surat pengesahan secara resmi. Dengan terbitnya surat ketetapan nomor 928/II/D/54 permintaan terkait izin pendirian Cabang Muhammadiyah Metro dikabulkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pejabat penandatangan surat ketetapan tersebut adalah A.R. St. Mansur sebagai ketua dan M. Djindar Tamimy Sebagai Sekretaris.

Ucapan terimakasih kepada para pendahulu kita yang telah melek administrasi termasuk pengarsipan dokumen penting. Tanpa dokumen ini, saya yakin tidak akan ada tulisan ini dihadapan kita. Jikapun ada tentu dianggap mengada-ada.

 

Sumber:

ANRI. Notulen Rapat Anggota Muhammadiyah 10 April 1954 Perihal Minta Diaku Sjah Menjadi Tjabang Muhammadiyah.

ANRI. Surat Ketetapan PP Muhammadiyah Nomor 928/II/D/54 tanggal 3 Oktober 1954 Tentang Surat Ketetapan Tjabang Muhammadiyah Metro.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Most Popular

Recent Comments