Pemimpin profetik adalah mereka yang mampu memimpin dengan tangan mereka secara baik. Tangan yang digunakan memimpin dengan gerakan ilmu dan iman, bukan dengan emosi dan kejahilan.
Tangan pemimpin (leader’s handa) adalah pola memimpin dengan aktif, bukan otoriter. Pola memimpin yang berbasis pada gerakan bukan pada ucapan, tetapi hal ini adalah sub sistem dari sebuah kepemilikan ideal.
Pola memimpin ini sebagai spirit dari puasa, yang hendaknya menahan dan menjaga tangan dari segala keburukan, selalu bergerak pada kebaikan, banyak memberi, menjabat tangan, merangkul dan menyentuh. Seyogyanya tangan pemimpin seperti tangan Rasulullah SAW dalam membangun keharmonisan dan gerak dakwah saat itu:
Yang pertama, Tangan Suci (holy hand)
Puasa mengajarkan seorang pemimpin untuk bertangan suci, tidak menyentuh yang tidak halal, tidak mengambil barang haram, karena tangan yang selalu dibersihkan dengan kesucian air wudhu, kesucian beribadah dan tak pernah menyentuh yang haram.
Tangan pemimpin ini akan menjadi dasar bagi kualitas kepemimpinan dirinya, karena tangan yang penuh kotoran-kotoran dan dosa akan berlaku seenaknya kepada umat. Ringan mengambil yang bukan haknya, ringan tangan kepada bawahan dan senang melakukan kemaksiatan.
Yang kedua, Tangan Kelembutan (gentle hand)
Tangan pemimpin hendaknya lembut, senang memberikan sentuhan bagi umatnya, senang menjabat tangan mereka, memeluk mereka, menepuk bahu mereka dan menyentuh punggung mereka dengan berlantun doa. Karena sentuhan ini menjadi motivasi kenangan besar buat mereka.
Yang keempat, Tangan pemberi (Giving hand)
Pemimpin adalah pemberi bukan peminta, sehingga tangannya harus selalu memberi apa yang dia miliki, baik materi maupun non materi. Sebagaimana nabi muhammad SAW yang bersedekah di bulan Ramadhan seperti angin yang bertiup. Dia tidak segan memberi pertolongan kepada siapa pun yang membutuhkan pertolongan maupun, bantuan dengan tangannya sendiri, seperti umar bin Khattab yang memanggul gandum dengan tangan.
Yang keempat, Tangan Pendoa (prayer hand)
Tangan pemimpin yang harus dilakukan adalah selalu menengadah ke langit untuk berdoa bagi yang dipimpinnya. Dia tidak hanya berdoa untuk pribadinya tapi lebih untuk orang lain. Itulah mengapa Nabi Muhammad SAW selalu berdoa untuk umatnya bahkan meminta syafaat untuk umatnya.
Pemimpin profetik adalah yang memanfaatkan tanganya untuk aktif dalam segala kebaikan, memberikan kemaslahatan untuk umatnya dengan menyentuh, memeluk, menjabat, membantu, mendoakan semua umatnya. Tanganya selalu bersih dari ringan tangan dan panjang tangan mengambil yang bukan haknya atau tangan tak bermoral.