Mukhtar Hadi
Menyaksikan, merasakan dan menyelami proses pelaksanaan Muswil ke-26 Muhammadiyah Lampung seperti merasakan gelombang lembut dan menghanyutkan. Seperti biasa musyawarah di Muhammadiyah, tanpa kejutan-kejutan, namun penuh dengan kekeluargaan. Hal yang paling ditunggu pun dalam suksesi kepemimpinan yaitu pergantian nakhoda Muhammadiyah Lampung sudah diputuskan. Sebagai Ketua terpilih adalah Prof.Dr. Sudarman, MA yang sebelumnya sebagai sekretaris Pimpinan Wilayah. Ketua yang lama dimana? Masih ada dan siap dengan ikhlas menjadi Wakil Ketua untuk periode berikutnya.
Di Muhammadiyah, soal turun naik jabatan itu biasa dan tidak pernah jadi persoalan. Mantan Ketua PP. Muhammadiyah, Pak Din Samsudin, pasca turun jabatan dari Ketua Umum PP. Muhammadiyah, terpilih dan berkidmat menjadi ketua Ranting. Biasa saja dan tidak perlu merasa turun wibawa. Begitulah salah satu prinsip nilai-nilai keikhlasan yang diinternalisasikan oleh Muhammadiyah dan orang-orangnya. Posisi dan kedudukan serta jabatan dalam persyarikatan hanya soal posisi dan pembagian kerja dalam dakwah. Tidak penting dimana posisinya, yang paling penting adalah berkhidmat untuk menggapai Ridha Allah SWT.
Ketua PP.Muhammadiyah, Prof.Dr. Haidar Nashir, M.Si, sering mengatakan bahwa kelebihan menjadi Ketua dalam Muhammadiyah itu hanya ditinggikan sejengkal dan dikedepankan sehasta, tidak lebih dan tidak kurang. Sementara soal pelaksanaan program kerja dan arah perjalanan organisasi adalah kerja-kerja kolektif dan kolegial. Inilah yang membuat kepemimpinan di Muhammadiyah menjadi sangat cair, tidak ada one man show, penuh ukhuwah dan kegembiraan. Bisa dikatakan semangat kegembiraan ini selalu meliputi jiwa-jiwa para pimpinan Muhammadiyah dan warga Muhammadiyah.
Dalam dua belas tafsir langkah Muhammadiyah, cara beragama yang memudahkan dan menggembirakan merupakan salah satu diantara langkah yang mesti ditempuh. Beragama, berdakwah, dan berorganisasi sebagai alat dakwah mesti gembira dan menggembirakan, mudah dan memudahkan. Jangan membuat susah apalagi membuat orang menjadi sedih dan lari. Ini bukan berarti main-main atau tidak serius. Tetapi inilah cara beragama dengan pemahaman yang luas dan mencerahkan sebagaimana Nabi juga tidak pernah menyusahkan umatnya. Inilah cermin dari Islam Rahmatan Lil alamiin.
Semoga kegembiraan warga Muhammadiyah dalam bermusyawarah akan mewujud juga dalam dakwah Islam yang menyentuh semua lapisan umat dan masyarakat. Selamat kepada semua warga Muhammadiyah Lampung yang telah dengan sukses menggelar Muswil ke-26. Jika ada umur panjang kita akan bertemu dalam Muswil ke-27 lima tahun yang akan datang.